Sabtu, 28 April 2012
Bunga Musiman
seperti bunga yang menghiasi jalan
diriku hanya mekar pada musimnya
untuk mengindahkan pesona dunia
demi terciptanya keindahan langkah setiap yang tersendu
sehabis musim dingin datang
melelehlah salju salju menjadi tetesan air mata
tetesan airmata membasahi tanah tandus dan sedikit rumput
lalu disitulah aku mulai tumbuh
menjalar dan berbunga
ada beberapa yang merawat dan menyirami diriku
ada beberapa yang memetikku untuk dijadikan hiasan merah indah
ada beberapa yang menginjakku dan mengacuhkan merah mahkotaku
pada saat musim panas datang
sebagian dari diriku mulai layu
yang masih mekar hanya sisa sisa bunga kenangan
yang akarnya kuat bertahan hidup dengan rasa sakit
namun bunga itu tetap mengiasi dan mengindahkan jalan
memberikan oksigen dan warna warni kehidupan
sampai akhirnya bunga itu gugur pada musim gugur
ketika itu angin yang dahsyat datang
tidak ada lagi yang melangkah di jalan tempatku tumbuh
semua menghentikan langkahnya dan bertahan di dalam kehangatan kasih sayang
tak ada yang mencoba menyelamatkanku atau membawa ku pulang
mereka berlindung dari musim dingin yang akan segera datang
belum sampai pada musim dingin
aku telah tiada dengan sedikit duka dan luka
namun aku akan tetap ada pada musim berikutnya
memberikan keindahan dari segala pelipulara
aku adalah bunga musiman yang tumbuh dari tetesan airmata.
by : Septo Isdi Saputro
28 - 4 - 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar